Dunia Artis dan Narkoba

Selasa, 15 April 2008 0 komentar

Ketika sederet nama-nama artis ibu kota bermunculan sebagai tersangka pengguna narkoba (dalam bentuk penyalahgunaan), mungkin masyarakat umum bertanya-tanya dalam hati : Ada apa dengan artis-artis kita ? Siapakah lagi yang akan menyusul? Apakah dunia keartisan sudah menjadi sangat dekat dengan dunia narkoba? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin akan terjawab bila kita mencoba menyelami kehidupan artis itu sendiri dan pergaulannya.

Tapi apakah hanya artis-artis itu saja yang banyak menggunakan narkoba? Tentu saja tidak. Pengguna narkoba sekarang ini sudah sangat meluas di segala lapisan masyarakat. Tanpa pandang bulu, dari anak-anak Sekolah Dasar sampai kakek-kakek, laki-laki atau pun perempuan, swasta maupun PNS, rakyat jelata sampai pejabat pemerintah, anggota ormas, orpol sampai anggota DPR, bahkan sampai masyarakat di desa-desa terpencil! Gila! (Seandainya hal-hal yang positif bisa seperti narkoba ini penyebarannya, mungkin Indonesia sudah bangkit dari krisis)

Masalahnya sekarang, kenapa hanya penangkapan artis-artis itu yang begitu besar gaungnya? Mungkin karena mereka memang sudah ngetop alias popular, sehingga apa pun yang mereka lakukan selalu menjadi incaran wartawan. Apalagi yang negatif seperti menggunakan narkoba, pasti beritanya akan berulang-ulang menghias kaca televisi dan lembaran Koran. (Ini pasti gara-gara banyaknya program infotainment di stasiun-stasiun televisi kita). Tapi kemanakah berita mengenai pemakai Narkoba yang berasal dari kalangan pejabat, anggota DPR, aparat penegak hukum, praktisi hukum, atau keluarganya? Sampai hari ini sangat jarang terdengar. Sedangkan di sisi lain artis-artis kita yang diduga menyalahgunakan narkoba sengaja diburu-buru terus dan yang sudah tertangkap dibikin berita terus. Apa ini bukan disengaja untuk mengalihkan perhatian masyarakat? Semoga saja memang saya yang tidak tahu dan jarang memperhatikan berita. Atau mereka memang sangat bersih dan tidak pernah menyentuh barang-barang haram itu. Semoga saja……

Read full post >>

Cium Cowok Lain, Dewi Persik Bayangkan Saipul Jamil

0 komentar

JAKARTA - Dewi Persik banyak beradegan cium dengan Ibnu Jamil di film Tali Pocong Perawan. Supaya menghayati peran, Persik membayangkan bibir mantan suami, Saipul Jamil.

"Segala ciuman yang saya rasakan adalah saat saya bersama yang kemarin. Kalau bersama Ibnu Jamil ini ciuman yang kedua," tutur Persik di food court Blok M Plaza, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2008), usai menonton film Tali Pocong Perawan.

Banyaknya adegan ciuman itu diakui sendiri oleh Persik. Tampaknya, adegan saat pengambilan gambar lebih hot.

"Adegan ciuman paling banyak. Ciuman aslinya? Yang tahu hanya di lokasi syuting. Saat bibir mau menempel, saya harus menunggu take 4-5 jam," celotehnya.

Di film tersebut, Persik kebagian peran sebagai Virni, mahasiswi yang tak percaya adanya pocong. Kata Persik, karakter Virni di film itu sangat jauh berbeda dengannya.

"Di film ini bukan karakter saya. Sangat jauh dari karakter saya yang asli," ucap Persik yang lebih senang menyanyi daripada main film ini.(ang)

Read full post >>

Halimah Bambang Trihatmodjo

0 komentar


JAKARTA - Pulang umrah, doa Halimah dikabulkan Tuhan. Sita harta yang diajukannya terhadap Bambang Trihatmodjo berpeluang besar untuk menang.

"Keyakinan kami memenangkan kasus ini cukup besar. Hari ini setelah mendengarkan keterangan dua saksi ahli yang didatangkan pengadilan, beliau-beliau memberikan kepastian," ucap pengacara Halimah, Lelyana Santosa, di Pengadilan Agama Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2008).

Niat Halimah mempertahankan harta semakin mulus karena didukung pasal 95 kompilasi hukum Islam.

"Pasal itu berisi, pihak suami atau istri manakala merasa harta bersama yang dimiliki terancam atau tidak aman, pihak tersebut berhak dan bisa mengajukan sita harta bersama meski tidak harus bercerai. Pelaksanaan bergantung kepada pengadilan. Harta bersama harus yang dicari bersama ketika sudah menjalani perkawinan. Perempuan dan laki-laki punya hak sama," papar salah satu ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nazri Adlani.

Jika nanti keputusan telah dijatuhkan oleh pengadilan, kedua pihak baik yang setuju maupun tidak, harus bersedia menjalankan keputusan.

Sidang berikutnya akan dilanjutkan dua minggu dari sekarang dengan agenda pengajuan saksi dari Halimah.(ang)

Read full post >>

Jas Pengantin Surya Saputra Rp.60 Juta

0 komentar

JAKARTA - Surya Saputra dan Chintya Lamusu menikah 28 Mei 2008. Sebulan sebelum hari H, jas pengantin Surya seharga total Rp60 juta sudah jadi.

Untuk baju akad nikah dan prawedding, Surya menggunakan jasa desainer Harry Palmer. Untuk resepsi Surya memanfaatkan koleksi dari Rumah Mode Brutus.

"Surya sudah fitting terakhir 2 April. Dia memesan tiga stel jas untuk akad nikah dan pra wedding. Masing-masing warna merah marun, putih off white dan hitam pekat dengan harga Rp20 juta per stel," jelas Harry kepada okezone di Harry's Palmer Fashion & Taylor, Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat, Selasa (15/4/2008).

Perancang busana ini menyesuaikan warna agar senada dengan gaun pengantin yang dikenakan Chintya Lamusu. Chintya memakai jasa Anna Avantie untuk merancang busana.

"Saya harus bisa menyesuaikan warna glamour dan seimbang dengan gaun Chintya. Bahan jasnya dari wol Italia. Bagi saya, bukan bahan yang utama, yang penting desain. Saya hanya mengikuti dan melihat foto gaun Chintya," paparnya.

Selama pembuatan jas, Surya tidak pernah komplain. Kebetulan, Surya sering menjadi perawagan jas koleksi Harry sehingga Harry tahu betul lekuk liku postur tubuh Surya.(ang)

Read full post >>

Album Perdana Tia "AFI"

0 komentar

JAKARTA - Anda masih ingat Tia "AFI"? Jebolan pentas Akademi Fantasi Indosiar ini pelan-pelan melepas imej AFI. Dia bermetamorfosis di album perdana.

Wanita dengan nama lengkap Theodora Melani Setyawati itu merilis album berjudul "Tulus". Tia sudah membuat video klip untuk lagu yang sekaligus dijagokan meledak menjadi hits, berjudul senada dengan albumnya, Tulus.

"Aku menggunakan judul Tulus karena sejak dahulu apa pun yang aku lakukan selalu dengan tulus dan ikhlas," ucap Tia di Hard Rock Cafe, EX Plaza, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2008).

Di lagu tersebut, Tia berduet dengan Teguh, vokalis band Vagetoz. Lagu tersebut juga merupakan ciptaan Teguh.

Dalam menyiasati persaingan dengan penyanyi-penyanyi lain, dara kelahiran Solo, 7 Mei 1982, ini mengasah kemampuan vokal dan melakukan metamorfosis.

"Aku berusaha bermetamorfosis seperti yang terlihat di cover album aku. Aku ingin tampil lebih dewasa dan lagu di album ini bisa dinikmati semua umur," jelas Tia yang berpose laksana kupu-kupu di cover albumnya.

Penyanyi yang bernaung di bawah label Sony BMG Music Entertainment Indonesia ini menyanyikan 30 persen lagu-lagu ngebit di album tersebut. Padahal, biasanya Tia membawakan lagu pop balad. Dua di antara lagu tersebut berjudul Sorry Mama dan Ingin Bersamamu.

"Untuk lagu Ingin Bersamamu, aku rekaman hingga tujuh jam. Aku harus menyanyikan dengan nada tinggi. Kebetulan pihak label perfeksionis banget," beber Tia yang dua lagu lainnya dipakai untuk soundtrack film ini.(ang)

Read full post >>

Publik Figur Merambah Ke Dunia Politik

0 komentar

Publik figur dari kalangan artis kini sudah merambah ke dunia politik. Bahkan kemenangan artis di sejumlah pemilihan gubernur menjadi fenomena poltik praktis saat ini.

Beberapa kalangan menyebutkan artis hanya bisa melakukan berakting, bergaya hidup jetset, dan berfoya-foya. Namun, paradigma tersebut sedikit demi sedikit berkurang.

Rano Karno, salah satu artis yang menepis paradigma tersebut. Aktor kelahiran Jakarta, 8 Oktober 1960 ini menang di Pemilihan Kabupaten Tangerang. Tidak tanggung-tanggung, saat itu dia dicalonkan 15 partai menyokongnya dan memasangkan Rano dengan Ismet Iskandar. Tak salah memilih akhirnya, pasangan ini gol dan menjadi pasangan Bupati dan Wakil Bupati Tangerang 2008-2013.

Kemenangan Rano ternyata bukan salah satunya artis yang menjajal dunia politik. Sebut saja aktor laga Hollywood Arnold Schwarzeneger yang saat ini menjadi Gubernur California. Selain itu Joseph Estrada yang menjadi Presiden Filipina. Ada juga Ronald Reagan yang menjadi Presiden Amerika di era '80-an.

Kali ini, Yusuf Macan Effendi atau biasa dikenal dengan Dede Yusuf menjajal dunia tersebut. Antusias itu disambut Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dia pun disandingkan dengan Ahmad Heryawan untuk maju dalam Pilgub Jawa Barat.

Dalam pemilihan Pilgub 13 April 2008 kemarin, pasangan yang awalnya tidak diunggulkan dalam pilgub ini, justru melesat jauh meninggalkan dua calon lainnya. Berdasarkan penghitungan cepat, suara Hade (sebutan Heryawan-Dede Yusuf) meduduki peringkat pertama dari lima lembaga perhitungan independen.

Fenomena artis memimpin bangsa mendapat perhatian Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI) Saiful Mujani. Dia menilai fenomena menggandeng artis dalam pilgub justru akan menguntungkan pasangan itu sendiri.

Dia mencontohkan pasangan Rano Karno yang mendapingi Ismet. Saiful menjelaskan dengan status keartisan yang dimiliki Rano, menjadi kantong suara dalam pilgub hingga terpilih di Kabupaten Tangerang.

Keuntungan lainnya, lanjut Saiful, dengan keartisan yang dimiliki seorang akan memudahkan pasangan tersebut dikenal masyarakat secara luas. Sehingga tidak memerlukan pasangan tersebut mengekspos diri secara berlebihan.

Namun apakah keahlian seorang artis dapat menyelesaikan permasalah yang ada bangsa dan masyarakat secara tuntas? Apakah cukup dengan modal ketenaran semua masalah akan selesai? Jadi kita lihat saja kinerja para artis kita di dunia perpolitikan.
(wan)

Read full post >>