Gara-gara Gemuk, Davina Diputus Cowoknya

Senin, 21 April 2008 0 komentar

SEBAGAI seorang model, Davina Veronica termasuk orang yang takut gemuk. Karena profesi model yang kudu berlenggak-lenggok di catwalk, "mengharamkan" dia untuk gemuk. Jadi, davina benar-benar menjaga tubuhnya dengan baik. Tapi, apa daya, Davina diputus cowoknya gara-gara hanya terlihat gemuk. Gitu doang?

"Ah itu hanya peran saya di film kok," aku cewek yang rada alergi dengan wartawan lantaran selalu ditanya soal foto telanjangnya, beberapa waktu lalu. Dalam film 'Namaku Dick' Davina berperan sebagai Agnes, model yang juga kekasih Bama yang diperankan oleh Tora Sudiro.

"Disitu aku terobsesi banget dengan bentuk tubuh dan paling takut gendut," ujarnya. Salah satunya adegannya "takut gemuk' itu ketika Agnes memesan seabrek makanan di restoran, tapi tidak dimakan hanya dipandangi saja. "Itu obat diet di film itu," kilahnya.

Sayangnya, Tora kemudian memutuskan hubungan mereka. Agnes protes dan merasa diputus karena terlihat gendut. "Padahal tubuhnya sama saja, tapi saking takutnya jadi begitu," kata Davina yang sebelumnya berperan di film "Genderuwo'.

Davina membantah kalau dirinya juga begitu. "Ah, saya tidak sampai setakut itu kok mas," elaknya sambil ngeloyor pergi. [wan]

Read full post >>

5 Alasan Pria Puasa Seks

0 komentar

LAKI-LAKI selalu mendambakan seks? Tidak juga. Kadang laki-laki sama sekali tak ingin melakukan seks hingga istri kerap mengeluhkannya.

Apakah laki-laki pasangan Anda masuk ke dalam golongan ini? Yuk, cari tahu alasan laki-laki memilih "puasa" seks!

1. Terlalu Sering Masturbasi
Laki-laki yang terlalu asyik masturbasi kadang tidak membutuhkan "lawan main" dalam memuaskan libidonya. Topik ini kian mengemuka terutama sejak internet berkembang pesar, khususnya cybersex. Laki-laki suka berimajinasi dengan sosok yang mereka temukan di majalah, internet, atau video. Akan jadi masalah jika mereka melupakan pasangan "nyata" di dunia nyata.

2. Fungsi Seksual Terganggu
Sejumlah laki-laki yang mengalami disfungsi ereksi, ejakulasi dini, atau ejakulasi lama sekalipun, akan menghindari seks dengan pasangan. Ketimbang gagal sebelum "berperang", para laki-laki ini lebih suka tidak memulainya sama sekali.

3. Beda Pendapat dengan Pasangan
Laki-laki juga bisa ngambek jika beda pendapat dengan pasangan dan melampiaskannya dalam aksi "puasa" bercinta. Sebagian laki-laki memilih "menghukum" pasangan dengan tidak melakukan aktivitas di tempat tidur hingga konflik teratasi.

4. Stres
Stres hampir selalu menjadi penghambat utama urusan bercinta. Stres ini bisa disebabkan oleh berbagai bentuk, misalnya kesulitan keuangan, sakit pada anggota keluarga, perubahan di tempat kerja, dilema keluarga, dan isu yang melibatkan keluarga besar. Tentu saja masih ada hal lain yang berpotensi sebagai sumber stres selain yang disebutkan tadi.

5. Kurang Tidur
Saat laki-laki berusia puber atau 20-an, keinginan untuk melakukan seks kadang melebihi minat tidur, apalagi jika baru saja memulai hubungan. Namun, seiring pertambahan umur dan hubungan itu sendiri, minat bercinta juga surut. Apalagi kelelahan dan kurang tidur. (berbagai sumber)

Read full post >>

Memberi ASI Setiap 10 Menit

0 komentar

MEMBERIKAN ASI setiap 10 menit secara rutin tiap hari adalah cara terbaik menaikkan berat badan bayi daripada mengikuti keinginan bayi.

Bagi ibu muda yang baru saja melahirkan, memberikan air susu ibu (ASI) kepada bayi bukanlah hal mudah. Meski demikian, sebaiknya para ibu itu tetap berusaha memberikan ASI secara rutin untuk membiasakan diri dan melatih bayi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Komite Dokter Umum dan Asosiasi Praktisi Medis Inggris diketahui bahwa memberikan ASI secara rutin setiap 10 menit setiap hari membuat bayi lebih sehat dan berat badannya lebih baik. Teknik ini dianggap lebih baik dibandingkan dengan metode baby led atau mengikuti keinginan bayi yang meminta ASI jika lapar.

"Pemberian ASI sebentar, tapi rutin bisa membantu meningkatkan berat badan dan memberi manfaat positif bagi bayi," papar Dr Anne Walshaw dari Komite Dokter Umum.

Walshaw menyatakan, kesimpulan itu diambil berdasarkan survei terhadap 63 ibu yang memberikan ASI eksklusif di Bradford, Inggris. Berdasar hasil penelitian itu, para ibu menyusui disarankan memberikan ASI kepada bayi maksimum 10 menit setiap tiga jam.

Jika diperlukan, pola yang sama dilakukan pada malam hari. Namun, para bidan menyatakan, metode yang dipublikasikan dalam arsip penyakit pada anak-anak ini dianggap sulit dilakukan semua orang. Pasalnya, sebagian responden menyatakan, pemberian ASI dilakukan sedikitnya setiap dua jam sekali. Kemudian, mereka memberikan ASI kedua apabila si bayi masih menunjukkan rasa lapar.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kepada bayi. Namun, separuh responden dalam penelitian Komite Dokter Umum menyatakan biasa memberikan makanan tambahan bila bayi menginginkan.

Bahkan, hanya satu dari empat ibu-ibu di Inggris yang mau mengikuti saran ini. Sehingga, dalam penelitian Komite Dokter Umum ditemukan bayi dengan berat badan rendah disebabkan pemberian ASI baru dilakukan setelah bayi diberikan makanan formula. Padahal, cara ini justru kontraproduktif dan membuat berat badan bayi rendah. Hanya sedikit atau sekitar seperempat responden yang masih memberikan ASI eksklusif setelah 12 pekan.

Sementara itu, tiga perempat responden yang menggunakan metode baby led sudah tidak lagi memberikan ASI eksklusif. Di sisi lain, saat menggunakan metode konvensional baby led, dalam praktiknya ternyata si ibu memberikan ASI lebih dari 10 menit. Langkah itu justru menyebabkan berat badan bayi jadi rendah pada usia pekan pertama hingga kedelapan.

Para peneliti menyimpulkan, teknik pemberian ASI itu justru mengganggu sistem tubuh bayi dalam mengolah ASI yang masuk. Dalam ASI terdapat hormon yang disebut oxytocin yang dibutuhkan untuk mendorong pemanfaatan ASI secara optimal.

Namun, jika bayi menyusu terlalu lama, produksi hormon itu terganggu. Hormon inilah yang membantu kandungan susu ibu mengalir dari sel menuju payudara melalui pembuluh darah ke puting susu.

Para peneliti menambahkan, banyak bayi yang tidak mendapatkan ASI dari kedua payudara ibunya. Mereka justru diberi makanan tambahan sehingga mengganggu penyerapan protein selama beberapa jam, bahkan beberapa hari.

"Bayi yang menerima susu dari setiap payudara ibunya mendapatkan protein lebih banyak ketimbang bayi yang hanya disusui dari satu payudara. Pemberian ASI sebentar dan rutin bisa membantu meningkatkan berat badan dan memberi manfaat positif bagi bayi," papar Walshaw.

Namun, penasihat Lembaga Donor Nasional Kelahiran Bayi Inggris Hilary English menyatakan, kemungkinan batasan pemberian ASI selama 10 menit dari setiap payudara akan mengurangi produksi susu sehingga bayi kekurangan gizi. ''Secara umum, teknik menyusui baby led adalah yang terbaik. Bayi akan tahu seberapa banyak susu yang dia butuhkan," ujarnya.

Seorang profesional pada Sekolah Bidan Kerajaan Inggris Janet Fyla menyatakan, seorang ibu harus dibimbing dan diberikan pedoman menyusui agar si bayi bisa tumbuh dengan baik. ''Kita tidak bisa menyamaratakan mereka. Bayi yang mendapatkan susu cukup dengan waktu cukup pula juga bisa menjadi cara terbaik," tandasnya.

Read full post >>

Seks di Tengah Mimpi

0 komentar

ORANG-orang yang berjalan, berbicara atau makan saat tidur memang sering kita temui. Tapi berhubungan seks selagi mimpi?

Ada juga dan seringkali dialami oleh kaum remaja. Tapi, buat mereka yang belum menikah pun bisa mengalami hal ini. Menurut Dr Handrawan Nadesul, seks dalam tidur atau sexsomnia bisa dianggap sebagai kebiasaan yang tidak normal. Sebab, pelaku seks semacam ini lebih sering berfantasi dengan sesuatu yang tidak nyata.

"Biasanya pria ataupun wanita single lebih banyak memuaskan hasrat seksualnya dengan masturbasi, nonton blue film, baca novel romantis, atau melihat foto-foto yang memperlihatkan lekuk tubuh wanita. Tapi ketika cara tersebut tidak memuaskan, maka tidak sedikit dari mereka yang sering membawanya ke alam mimpi," kata penulis buku dan pengasuh rubrik kesehatan di beberapa media ini.

Parahnya lagi, lanjut Dr Nadesul, mereka yang mengalami sexsomnia tidak semuanya bermimpi (seolah-olah) melakukan hubungan seks dengan pasangan lawan jenis. Tetapi ada juga yang berfantasi dengan binatang atau puas "bermain" dengan celana dalam.

"Jangan dikira hanya kaum pria saja yang mengalami sexsomnia. Wanita pun sering mengalami fantasi seksual ini," ujarnya.

Hanya pria atau wanita yang memiliki kepribadian tertutup, kurang bergaul, dan memiliki sifat pemalu bisa dengan mudah mengalami gangguan sexsomnia.

"Kalau remaja gaul mungkin tidak sampai mengalami gangguan sexsomnia. Mereka bisa menyelesaikannya dengan cara berpacaran," jelasnya.

Agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan di kemudian hari, Dr Nadesul pun menyarankan untuk para pelaku sexsomnia segera berkonsultasi ke dokter kejiwaan. Hal ini penting, karena mereka akan terus terobsesi dengan kegiatan sexsomnia selama tidak ada penyaluran yang nyata.

Read full post >>

Jiwa Kartini Boleh, Tapi Jangan Lupa Daratan

0 komentar

JAKARTA - Sejak emansipasi didengungkan Kartini, para perempuan menjadi lebih berani mengaktualisasikan diri. Hanya saja, kata Wulan Guritno, perempuan jangan sampai lupa daratan.

"Ada segi positif dan negatif dari emansipasi. Positif, perempuan menjadi berani, maju dan bisa berkarier. Jeleknya, perempuan lupa daratan bahwa dirinya adalah seorang perempuan," tutur Wulan di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (20/4/2008).

Dalam pandangan aktris ini, perempuan masa kini lebih maju. Walau demikian, tetap saja ada batasan-batasan yang tetap tidak boleh dilanggar.

"Penerapannya tidak boleh disalahartikan. Ada batasan-batasan tertentu, meski zaman sudah modern. Jangan sampai lupa kodrat sebagai perempuan," sarannya.(wan)

Read full post >>

Annisa Pohan Mengeluh Ditinggal Suami

0 komentar

JAKARTA - Annisa Pohan sering ditinggal suami, Agus Harimurti Yudhoyono, bertugas. Annisa yang hamil empat bulan mulai mengeluh dan sedih.

"Dulu, setahun ditinggal Agus ke Lebanon, saya tidak ada pikiran macam-macam, tidak sedih. Sekarang baru ditinggal tiga minggu, saya mengeluh dan merasa sedih. Mungkin saya lagi manja-manjanya," ungkap Annisa di kediaman orangtuanya, Jalan Cibeber III No 10, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (20/4/2008).

Kesedihan bintang iklan shampo ini makin terasa karena Agus sering tak bisa menemani kontrol ke dokter kandungan. "Ke dokter harus bersama orangtua karena Agus tidak selalu menemani. Dia harus stay di batalyon. Tapi, Agus ikut menjaga saya meski dari jarak jauh. Dia sering telepon. Dia adalah suami yang baik," puji Annisa.

Lantaran sering ditinggal, Annisa terpaksa merekam suara Agus untuk diperdengarkan kepada janin di perutnya.

"Meski Agus sering tidak pulang karena harus tugas, sebelum Agus berangkat selalu saya rekam suaranya. Setiap ke mana pun saya pergi, rekaman tersebut didengarkan ke perut saya," tuturnya.

Annisa dan Agus tidak mempersoalkan jenis kelamin calon bayinya itu. Apa pun jenis kelaminnya nanti, yang penting bayi lahir normal, menjadi anak saleh,d an cerdas.

"Mau perempuan oke, laki-laki saya bersyukur. Di umur kandungan sekarang, saya belum mencari nama. Belum ada di pikiran. Nanti saja kalau usia kandungan jalan tujuh bulan, saya dan Agus mencari nama. Mencari nama tidak sembarang karena kita mencari nama untuk kepentingan bersama," kata wanita yang ingin melahirkan secara normal dan melakukan inisiasi dini ini.(wan)

Read full post >>

SBY Janji Lihat Film Kun Fayakun

0 komentar

JAKARTA - Keinginan ustad Yusuf Mansyur mengajak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyaksikan film Kun Fayakuun, terwujud. SBY bersedia nonton, Mei besok.

"Bapak Presiden dalam waktu dekat ini akan menyaksikan film Kun Fayakuun. Pokoknya, sebelum 20 Mei," ujar Yusuf yang ditemui di kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2008).

Yusuf yang datang ke kantor Presiden ditemani istri serta artis pendukung film Kun Fayakuun mengaku, mendapat apresiasi luar biasa dari SBY. "Bapak Presiden memberikan apresiasi tinggi terhadap film ini. Beliau juga memberikan dukungan," tuturnya.(wan)

Read full post >>