Vagina Kering dalam Mitos Seks

Rabu, 16 April 2008 0 komentar

MITOS tentang seks beredar luas di masyarakat. Begitu kuat pengaruhnya sehingga dapat memengaruhi pandangan dan perilaku seksual masyarakat. Bahkan, tidak jarang perilaku akibat mitos seks menimbulkan akibat buruk bagi yang bersangkutan maupun pasangannya.

Menurut Dr Nugroho Setiawan MS SpAnd, androlog dari RSUP Fatmawati, pada umumnya mitos seks tumbuh subur di dalam masyarakat dengan tingkat seksualitas yang rendah. Di masyarakat seperti itu pula mitos seks sangat mudah memengaruhi perilaku seksual, yang tidak jarang kemudian menimbulkan akibat yang tidak diinginkan.

Ditambahkan olehnya, semakin bertambah tingkat pengetahuan seksualitas masyarakat, semakin kurang pengaruh mitos di dalam perilaku seksual. Karena mereka semakin mengerti bahwa informasi seks di alam mitos itu salah dan menyesatkan.

Adapun mitos seks yang selama ini beredar di masyarakat adalah mengenai wanita dan seks. Ada beberapa mitos yang banyak diyakini sebagai suatu informasi yang benar, salah satunya mengenai vagina kering.

Menurut mitos yang beredar, vagina kering lebih memberikan kepuasan seksual daripada yang basah. Lalu gencarlah para wanita berusaha dengan berbagai cara agar vaginanya tidak basah.

"Sebenarnya ini adalah usaha yang menentang reaksi seksual yang terjadi secara normal pada wanita. Salah satu reaksi seksual yang terjadi akibat rangsangan seksual pada wanita adalah terjadinya pelendiran pada dinding vagina sehingga vagina menjadi licin. Dengan demikian, maka wanita telah siap sehingga hubungan seksual dapat berlangsung dengan normal, tanpa gangguan," beber Nugroho.

Sementara itu, sambungnya, bila vagina kering karena tidak ada perlendiran yang terjadi, berarti wanita itu tidak cukup mengalami reaksi (respons) seksual sehingga belum siap melakukan hubungan seksual.

"Kalau respons seksual tidak terjadi, namun tetap melakukan hubungan seksual, maka akan menimbulkan masalah yaitu terasa sakit pada wanita. Lebih lanjut dapat terjadi peradangan vagina," jelas alumni Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu.

Begitu kuatnya mitos ini memengaruhi para wanita dan pria, sehingga banyak wanita karena dorongan pasangannya berusaha dengan berbagai cara agar vaginanya tetap kering.

Saat mereka berhasil membuat vaginanya kering, sebenarnya mereka menyiksa diri sendiri karena hubungan seksual kemudian berlangsung tidak normal akibat tidak terjadi reaksi fisiologik terhadap rangsangan seksual yang berupa perlendiran vagina.

"Jadi sebenarnya perlu diluruskan bahwa respons seksual (perlendiran pada vagina) wanita itu harus terjadi. Karena bila tidak, justru akan menimbulkan masalah," imbuh pria yang membiarkan rambutnya berwarna putih ini mengakhiri pembicaraan. (wan)

Read full post >>

Dibalik Keinginan Seksual Wanita

0 komentar

BICARA mengenai mitos seks sangatlah menarik. Karena banyak beredar mitos-mitos seks dan kesimpangsiuran kebenarannya. Meski banyak mitos dapat menghambat kenikmatan seksual, tapi tak sedikit yang percaya.

Menurut Dr Nugroho Setiawan MS SpAnd, androlog dari RSUP Fatmawati, pada umumnya mitos seks tumbuh subur di dalam masyarakat dengan tingkat seksualitas yang rendah. Di masyarakat seperti itu pula mitos seks sangat mudah memengaruhi perilaku seksual, yang tidak jarang kemudian menimbulkan akibat yang tidak diinginkan.

"Semakin bertambah tingkat pengetahuan seksualitas masyarakat, semakin berkurang pengaruh mitos di dalam perilaku seksual. Mereka pun semakin mengerti bahwa informasi seks di dalam mitos itu salah dan menyesatkan," kata Nugroho.

Salah satu mitos yang banyak diyakini orang ialah mengenai anggapan bahwa dorongan seksual wanita jauh lebih rendah daripada pria. Dengan kata lain, wanita tidak memerlukan hubungan seksual untuk memenuhi dorongan seksualnya, sedangkan pria sangat memerlukan.

Fakta yang berkembang adalah pria selalu ingin seks atau selalu mood jika berhadapan dengan wanita. Selanjutnya wanita tidak dapat menunjukkan kehangatan atau ketertarikannya, kecuali dia menginginkan seks, menambah kuat mitos yang beredar bahwa wanita tak butuh hubungan seks.

"Anggapan ini salah sama sekali. Karena pada dasarnya dorongan seksual wanita sama dengan pria. Kebutuhan seks itu hanya berdasar pada gairah libido seseorang," jelas almamater Universitas Negeri Solo itu.

Ditambahkan olehnya, kalau pun tampak ditemukan perbedaan, hal itu hanya dalam mengekspresikannya sebagai akibat nilai sosial dan moral yang lebih menghambat kaum wanita.

"Pada dasarnya wanita dan pria sama-sama memerlukan hubungan seksual, karena itu tidak ada perbedaan kebutuhan penyaluran gairah. Kalau di Asia yang memengaruhinya hanya faktor budaya saja," bebernya.

Meski demikian, tidak dapat dimungkiri bahwa dalam kenyataannya banyak wanita yang kemudian kehilangan dorongan seksual. Keadaan ini sebagai akibat kegagalan wanita mencapai orgasme dalam kehidupan seksualnya.

"Hal ini mudah dimengerti karena dorongan seksual dipengaruhi oleh hormon seks khususnya testosteron, rangsangan seksual yang diterima, faktor psikis, dan pengalaman seksual sebelumnya," pungkasnya. Jadi, jangan takut untuk bereksplorasi! (wan)

Read full post >>

Artika "Putri Indonesia 2005 ", Duta Hukum Indonesia

0 komentar

Meski mengaku tidak menyangka dirinya akan ditunjuk sebagai Duta Hukum Indonesia, Artika Sari Devi, Putri Indonesia 2005 , mengatakan bahwa dirinya siap menjalani tugas memasyarakatkan berbagai peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah di bidang hukum.

"Saya merasa tugas ini tanggungjawabnya besar, tetapi saya akan memakai hati nurani agar tugas ini bisa saya jalani dengan enak," kata Artika Artika Sari Devi, setelah mendapat tugas dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 15/4-2008.

Sarjana hukum yang masih kuliah program strata dua (S2) Magister Kenotariatan itu mengatakan, tugas sebagai Duta Hukum bukanlah ringan, terutama ketika harus meningkatkan budaya hukum di masyarakat.

"Aturan hukum yang dikeluarkan pemerintah sebenarnya sudah lengkap tetapi budaya hukum di masyarakat masih sebatas retorika saja belum sesuai kenyataan," kata Artika.

Artika juga mengatakan, menurut pengamatannya masyarakat saat ini lebih banyak memahami peraturan secara perkataan saja dan belum menyentuh esensi dari peraturan itu.

"Jadi, kadang-kadang banyak warga yang melanggar hukum bukan karena sengaja, tetapi karena tidak tahu kenapa aturan itu dibuat," katanya.

Gadis kelahiran Kepulauan Bangka Belitung 29 September 1979 itu mengatakan, untuk mengubah hal itu, sebagai Duta Hukum dirinya akan melakukan pendekatan persuasif ke masyarakat dengan melihat budaya hukum di masing-masing daerah.

"Kalau di Jakarta, pelanggaran hukum yang menonjol adalah persoalan psikotropika, berbeda dengan daerah-daerah lain," katanya.

Artika juga mengatakan, akan mengajak teman-temannya sesama artis mendukung tugasnya ini sehingga tugas sosialisasi hukum ke masyarakat akan lebih cepat lagi.

"Teman-teman artis justru berperan besar, mereka bisa sekalian sosialisasi soal hukum, dan mereka pengaruhnya besar terhadap image masyarakat," katanya menambahkan.

Read full post >>

Nia Ultah, Bams Ucapkan Selamat

0 komentar

JAKARTA - Nia Ramadhani berulang tahun. Meski tak punya pacar, hati Nia terhibur karena Bams yang pernah jadi pacarnya, memberi ucapan selamat.

"Mantan pacar aku mengucapkan selamat dan menelepon. Aku dan mantan berteman baik. Jadi, nggak ada masalah," ucap Nia di sela syuting di Jalan Radio, Jagakarsa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (16/4/2008).

Seperti diketahui, sejak putus cinta dari vokalis Samsons itu, Nia tak terlihat menjalin kasih dengan pria. Bagaimana rasanya merayakan ulang tahun tanpa kekasih?

"Nggak ada bedanya. Waktu mendekati hari-hari ulang tahun aku sempat berpikir punya cowok. Sedih banget, nggak ada yang spesial. Tapi, setelah dijalani ternyata enak juga. Malah lebih seru bersama teman-teman dan sahabat," papar dara kelahiran 16 April 1990 ini.(wan)

Read full post >>

Maia Estianty Tolak Beberkan Jumlah Kekayaan

0 komentar

Setelah somasi pertamanya tidak ditanggapi Maia Estianty pekan lalu, pihak Ahmad Dhani melayangkan somasi kedua. Menurut Sheila A. Salomo, kuasa hukum Maia, isi somasi yang terbaru masih sama.

Yakni, Dhani meminta daftar kekayaan Maia. Bila permintaan tersebut tidak dipenuhi, Dhani bakal memperkarakan wanita yang masih sah sebagai istrinya itu.

Namun, nasib somasi kedua tidak berbeda dengan yang sebelumnya. Maia tidak menggubris peringatan suami yang memberinya tiga anak tersebut.

"Kami tidak menanggapi somasi itu karena kasus ini masih dalam persidangan di pengadilan," kata Sheila.

"Harusnya, masing-masing pihak bisa menghormati pengadilan," tambahnya sesudah sidang lanjutan perceraian Maia-Dhani di Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan, Selasa,15/4-2008. Dalam sidang tersebut, baik Maia maupun Dhani hanya diwakili tim pengacara.

Sheila mengaku tidak khawatir dengan ancaman Dhani yang akan memejahijaukan kliennya, sebagaimana tercantum dalam somasi.

"Dari awal, dalam gugatan cerai, Mbak Maia tidak pernah meminta Mas Dhani mendata hartanya. Kenapa Mbak Maia harus melakukan hal itu ?" tukasnya balik bertanya.

Sidang kemarin mengagendakan duplik rekompensi atau jawaban atas gugatan balik dari pihak Dhani terhadap Maia. Selain masalah harta, sidang membicarakan hak asuh anak. Masalah tersebut tentu juga berjalan alot karena masing-masing pihak ingin mendapatkannya.

Di satu sisi, Sheila menganggap kliennya-lah yang pantas mengasuh Al, El, dan Dul. Sedangkan Dhani juga merasa dirinya yang terbaik untuk membesarkan si kecil. Namun, dalam hal ini Maia ada di atas angin. Sebab, menurut hukum perkawinan Islam, anak di bawah usia 12 tahun harus ikut ibunya.

Meski demikian, pihak Dhani tidak pasrah begitu saja. "Boleh saja mengacu pada hukum Islam. Tapi, dilihat dulu sehari-harinya seperti apa. Sebab, ada pengecualian hukum. Pertanyaannya, bisa nggak si ibu mengurus anak ?" cetus Teguh Sri Raharjo, salah seorang pengacara Dhani yang diutus ke sidang. "Anak-anak selama ini ikut Mas Dhani. Dan, mereka enjoy," tegasnya.

Sidang dua minggu ke depan, 29/4, meng-agendakan pembuktian dan saksi-saksi. Sheila mengaku sudah menyiapkan beberapa saksi untuk memperkuat gugatan cerai Maia terhadap Dhani. Siapa saja saksi itu, dia memilih untuk merahasiakannya.

Sempat beredar kabar bahwa Maia bakal mengajukan saksi dari perempuan-perempuan yang sebelumnya pernah diisukan memiliki hubungan spesial dengan front man band Dewa 19 itu.

"Dalam sebuah perkawinan, yang paling tahu situasi di dalamnya adalah keluarga. Soal wanita-wanita yang katanya pernah berhubungan dengan Mas Dhani, saya no comment dulu," kilah Sheila, mengakhiri wawancara. (wan)

Read full post >>

Bunga Citra Lestari Belum Siap Nikah

0 komentar

JAKARTA - Hubungan Bunga Citra Lestari dan Ashraf Sinclair telah direstui keluarga masing-masing. Namun, rencana pernikahan mereka terpaksa ditunda.

"Gue dan Ashraf masih punya kesibukan masing-masing. Dia di Kuala Lumpur sibuk syuting, gue di sini mempersiapkan album dan syuting film. Omongan pernikahan kita pending (tunda) dulu," tutur Bunga di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (15/4/2008) malam.

Kesibukan Bunga yang luar biasa menimbulkan pertanyaan, itu dilakukannya sebagai upaya menutupi biaya pernikahan yang bisa bikin kantong bolong?

"Gue nggak merasa begitu. Kalau gue kerja sana-sini bukan untuk biaya menikah. Gue ingin berkarier. Pada dasarnya gue orang yang selalu ingin berkembang, nggak stuck (berhenti) di tempat. Sepanjang gue bisa menerima pekerjaan, kenapa harus ditolak?" jawabnya.

Selain alasan pekerjaan ternyata Bunga belum siap secara mental, walau materi mencukupi.

"Mental secara jujur, nggak ada orang yang berani bilang siap menikah, begitu juga gue. Tapi, kalau dihadapkan pada kenyataan harus menikah, di situ kesiapan mental baru muncul," ungkapnya.

Mau tak mau, teman duet Ari Lasso ini harus siap jika harus menikah tahun ini.

"Kalau harus menikah tahun ini ya sudah, kalau tahun depan ya nggak apa-apa. Konsep pernikahan belum ada bayangan karena kita belum pikirkan ke arah situ, masih santai. Tapi bukan berarti menjalani hubungan seenaknya. Kita serius dan ingin segala sesuatunya berjalan baik. Semua gue pasrahkan kepada Tuhan," bebernya.(wan)

Read full post >>